Senin, 13 Juli 2015

Wisata di Kota Padang: Sore di Taplaw dan Mercure Hotel Padang

Dalam setiap perjalanan, perencaan  wajib dilakukan, namun harus tetap fleksibel manakala kondisi di lapangan tidak sesuai dengan rencana. Apalagi bepergian saat lebaran, dimana kondisi lalu lintas tidak bisa dipastikan.

Sedianya, di kota Padang, The Karmis dan rombongan akan mengunjungi beberapa pantai, antara lain           Pantai Carocok dan Pantai Air Manis. Namun kemacetan parah terjadi dalam perjalanan menuju pantai tersebut. Setelah hampir satu jam terjebak kemacetan tanpa bisa bergerak signifikan, akhirnya kami putar balik dan kembali ke kota Padang. Tak mengapa lah, bisa kembali hari-hari lain. Toh Sumatera Barat sudah menjadi kampung halaman The Karmis, suatu saat bisa balik lagi. Sebenarnya di kota Padang ada beberapa museum yang bisa dikunjungi, cuma saat itu kami sedang tidak in mood mengunjungi museum, jadi tidak ada yang setuju untuk merubah destinasi ke museum.

Sisa sore kami habiskan dengan duduk-duduk menikmati angin sore di Tepi Laut (Taplaw). Ada banyak tenda-tenda terpal kaki lima yang didirikan sepanjanh Taplaw. Kawasan ini adalah tempat hangout nya penduduk kota Padang, terutama anak muda dan anak-anak.Tidak heran kalau kemacetan terjadi di beberapa titik. Tenda kaki lima menjual jenis makanan yang cenderung sama, misalnya kelapa muda segar, rujak (wajib dicoba!), dan aneka sajian khas minang. Kawasan ini juga mempunyai arena bermain anak dan ada kereta wisata yang mondar mandir keliling kawasan.

Selama di Padang kami meginap di Mercure Hotel Padang. Peringatan untuk yang ingin menginap di Mercure Hotel Padang saat lebaran: booking jauh-jauh hari. The Karmis, meskipun sudah sebulan sebelumnya booking, ternyata kamar sudah penuh. Alhamdulillah dengan dibantu oleh rekan dari kantor regional Sumatera Barat, akhirnya kami bisa dapat dua kamar dengan pemandangan laut. Terimakasih Mas Adit bantuannya.

Stay di Mercure Hotel sangat nyaman, karena lokasi strategis dekat dengan tepi laut, bangunan hotel masih relatif baru, furniture dengan gaya modern. Selain itu pemandangan dari kamar cukup indah yaitu langsung menghadap laut. Sebenarnya agak ngeri juga sih terlalu tepi laut, karena Padang adalah kota yang rawan gempa dan tsunami.

View dari kamar Mercure Hotel Padang
Sarapan pagi di Mercure Hotel cukup bervariasi dari makanan khas Sumatera Barat, Nasional, maupun internasional. Alhamdulillah ada kesempatan membawa orangtua menginap di sini. Walaupun ada rumah saudara, tapi menginap di hotel semoga memberi suasana dan pengalaman berbeda bagi orangtua.
Sarapan bersama keluarga
Selesai sarapan, saatnya menyebur ke pool. Pool di Mercure Hotel semi infinity, dimana ujungnya terbuka dengan view laut. Peraturan di sini, berenang harus dengan baju renang. Dilarang memakai baju kaus. Seperti yang kita tahu, adalah hal yang lumrah di Indonesia berenang memakai baju kaus dan celana pendek, bukan baju renang. Mungkin pihak hotel ingin menampilkan kesan yang rapi dan berkelas.
Semi Infinity Pool

Berenang


Mr Karmi dan Nasywa
Hari beranjak siang ketika kami check out dan melanjutkan perjalanan balik kembali ke Padang melalui Padang Panjang. Tak lupa sekalian mampir beli oleh-oleh di Christine Hakim, toko oleh-oleh paling terkenal di Padang. Lokasinya tidak jauh dari hotel. Yang wajib dibeli di toko ini ya keripik balado. Enak pake banget. Koleksi penganan lainnya seperti rendang, keripik juga cukup lengkap.

Sampai Jumpa lain kali, Padang.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar