Jumat, 28 Desember 2012

Memutus Mata Rantai..

Selalu terkesan pada tokoh-tokoh yang secara tegas mengungkapkan prinsip hidupnya yang menghadirkan inspirasi bagi oranglain. Dan tulisan kali ini terinspirasi oleh salah satu prinsip hidup Pak Bondan, sang master pencetus ide wisata kuliner dengan slogan Mak Nyuuuus. Pada satu wawancara di televisi lokal beliau menegaskan akan memutus mata rantai keharusan "berbakti" pada orangtua. Adalah lazim pada masyarakat kita mengartikan wujud "berbakti" pada orangtua biasanya dengan cara menyekolahkan adik-adiknya hingga bisa menjadi "orang", mengirimkan uang secara reguler pada orangtua, mengirim orang tua menunaikan ibadah haji dll. Bagi beliau, adalah baik anak menunjukkan baktinya pada orangtua, namun kewajiban yang berkonsekuensi finansial tersebut harus berakhir pada dirinya saja. Anak-anaknya tidak punya keharusan untuk "berbakti" dengan cara yang sama kepadanya dan istrinya.

Ide memutus rantai itu sangat hebat menurut Mrs Karmi. Bukan pada poin kita tidak wajib "berbakti" pada orangtua, tapi lebih kepada kita sebagai orangtua harus mampu mencukupkan diri sendiri sehingga kita tidak perlu membebani siapapun ke depannya. Dan untuk bisa mencapai level yang mampu dengan berani memutus rantai tersebut, tentu kita sebagai orangtua harus bekerja extra keras agar mampu menghasilkan lebih banyak dana yang tersisa setelah penggunaan sehari-hari. Kita harus mampu sejahtera sehingga instead of meminta, kita memiliki kemampuan untuk memberi.

Alangkah indahnya, jika kita mempunyai dana yang mencukupi untuk pendidikan anak-anak kita, semua anak kita sehingga si sulung tidak punya kewajiban menyekolahkan adik-adiknya yang lahir dibawahnya kelak. Apabila si sulung sudah bisa berpenghasilan sendiri maka penghasilan tersebut adalah mutlak untuknya untuk mengembangkan dirinya sendiri pun untuk keluarganya yang akan dibentuknya kelak.Karena tanggung jawab anak sebenarnya adalah mencukupi kehidupan keluarganya sendiri, bukan keluarga yang dibentuk orangtuanya.

Alangkah baiknya kita bisa naik haji dengan dana sendiri, tidak perlu meminta pada anak-anak kita. Karena sejatinya anak-anak kita berkewajiban memikirkan kewajiban haji untuk dirinya sendiri dan keluarga yang nanti dibentuknya. Syukur-syukur kita bisa mengajak anak-anak kita berhaji sebelum mereka membentuk keluarganya sendiri. Kita juga tetap mampu menjalankan fungsi sosial kita kepada masyarakat dengan kekuatan kita sendiri. Sehingga, arti pertambahan usia akan semakin bermakna.

Alangkah tenangnya apabila kita terbaring sakit, tidak perlu membebani anak-anak dengan tagihan biaya pengobatan. Cukup anak-anak menunggui kita dan mengirimkan doa-doa tulus untuk kesembuhan kita. Kalaupun ada gurat kesedihan di wajah mereka tentunya itu murni karena mereka berduka melihat orangtua tercinta berbaring sakit. Bukan sama sekali karena kehabisan akal memikirkan angka nominal tagihan yang terus bertambah, tanpa tahu darimana sumber melunasinya.

Alangkah bahagianya, kita di suatu masa kelak, tetap bisa menjadi lender of the last resort bagi anak-anak kita, keluarga besar kita. Kita selalu dengan mudah mengiyakan segala permintaan bantuan yang datang karena memang kita memiliki kemampuan untuk itu. Sumbangan masjid oke, sumbangan panti asuhan oke, pengajuan pinjaman dari saudara di saat darurat selalu siap sedia. Betapa berkahnya..

Apakah "berbakti" pada orangtua salah? 

Tentu tidak. Sebagai anak kita harus siap sedia membantu orangtua, dalam bentuk apapun, at all cost. Bahkan dengan bantuan kita sebesar apapun rasanya tidak akan mampu membalas segala budi baik dan pengorbanan orangtua untuk kita. Seujung kukupun tidak. Baik orangtua kita dalam kondisi yang beruntung maupun kurang beruntung kewajiban anak adalah "berbakti" pada orangtua nya. Alangkah malunya seorang anak, apabila orangtua meminta bantuan dan kita sebagai anak tidak bisa memberikan bantuan. Memberikan hadiah terbaik, membahagiakan orangtua adalah salah satu hal terbaik yang bisa diberikan anak pada orangtuanya.

Tapi pada saat menjadi orangtua kelak, alangkah lebih baiknya jika kita memiliki pemikiran sebaliknya. Alangkah malunya jika kita meminta bantuan pada anak-anak kita. Karena kewajiban mereka sesungguhnya adalah untuk kehidupan mereka kelak. Dengan biaya hidup yang semakin meningkat, tentu beban hidup mereka akan berlipat ganda dibandingkan yang kita nikmati sekarang. Tentu kita akan bahagia apabila suatu saat anak-anak kita menghadiahi kita hal-hal yang membahagiakan sebagai wujud bakti mereka. Tapi itu hak mereka, bukan kewajiban.


Jadi..Siapkah memutus mata rantai itu??


Jumat, 14 Desember 2012

2 lunch in a row: Din Tai Fung - Kitchenette..

Minggu ini benar-benar luar biasa. Bagaimana tidak, dalam seminggu ini Mrs Karmi 2 kali lunch selama 2 hari berturut-turut di tempat makan terbaik di Plaza Indonesia, yaitu di Din Tai Fung dan Kitchenette.

1. Din Tai Fung  (http://www.dintaifung.co.id/)

Makan siang di Din Tai Fung  ditraktir atasan Mrs Karmi sepulang dinas dari US. Ini bukan merupakan kunjungan pertama sih, tapi selalu makan ke sini dalam rangka traktiran hehe. Suasana restoran di lt. 3 Plaza Indonesia ini sangat nyaman. Desain interiornya standar, dengan pencahayaan yang cenderung temaram. Yang khas adalah adanya 2 meja yang terletak di dalam bentuk  sarang setengah lingkaran. Seumur-umur belum pernah berhasil dapat tempat disitu. Sebelum makan di sini ada baiknya melakukan reservasi terlebih dahulu.



Semua menu makanan -jenisnya Chinesse food- di sini enak. Bikin ngiler
 lah pokoknya hehe.


Pilihan menu pertama adalah Black Pepper Tenderloin Beef Cube. Dagingnya empuk bercampur bumbu lada hitam yang pas, disajikan bersama paprika. Selanjutnya, Home Made Tofu with 3 Types of Mushrooms. Ini asli tahunya enak, empuk campur gurih dari kuahnya. Perpaduan jamur nya membuat menu ini wajib dicoba.


picture from http://www.dintaifung.co.id/


Crispy Fried Chicken with Chili Flake, filet ayam yang digoreng tepung dengan bumbu cabe rawit segar. Gurih dan Pedas. Tidak lupa kita pilih andalan menu mereka, yaitu Xiao Long Bao Kepiting & Ayam. Untuk sayurannya, Sauteed Asparagus with Crab Meat & Roe, asparagus segar krenyes krenyes disiram kepiting.



picture from http://www.dintaifung.co.id/


Sebagai refreshment, Mrs Karmi memilih Lychee Mint Freeze, asam segarnya lychee berpadu dengan hangatnya aroma mint. Cuma porsi minumannya kebesaran buat seorang diri. Jangan lupa pesan desert andalan mereka Puding Mangga dengan Irisan Mangga yang disiram dengan fla susu. yummy... 
picture from http://www.dintaifung.co.id/

Ternyata ada lagi yang lucu di sini, yaitu Bakpao Angry Bird. Paling pas untuk oleh-oleh si kecil di rumah.

2. Kitchenette

Hari berikutnya, Mrs Karmi bersama teman makan siang di Kitchenette, setelah cukup lama ingin mencoba makan di sini. Restoran model open air ini terletak di Lt 1 Plaza Indonesia Extention. Desain tempat makannya mengusung dapur terbuka dengan tempat duduk dan pencahayaan yang bikin nyaman serasa di rumah sendiri. Uniknya di tempat ini baik pelayan maupun awak dapurnya cukup banyak, sehingga pesanan datang dengan cepat. Ehm.. poin penting untuk orang kantoran yang tidak punya banyak waktu menunggu. Tidak heran, saat makan siang hampir seluruh kursi selalu terisi.
 

 Dengan alasan tidak terlalu lapar, dan memang doyan crepes, maka Mrs Karmi pesen Juliette (39k). Crepes dengan taburan raisin dan kacang almond, disajikan dengan es krim vanilla dan coklat pasta. Enak sih, cuma raisin nya terlalu banyak jadi males ngunyahnya..
 Karena perut sedang tidak bersahabat, minum Jasmine Tea (20k) lebih baik. Hangatnya teh nan wangi benar-benar pas ...
 Selanjutnya adalah Kentang goreng dengan Seaweed n Cheese (35k). Kentang goreng bercampur bubuk seaweednya membuat rasa asin yang biasa melekat di kentang jadi hilang. Tapi tetep enak kok.
The best nya adalah Baked Mushrooms (39k), jamur segar dengan krim keju susu yang pas kentalnya. Tidak bikin eneg.

Pelayanan di kitchenette itu memang luarbiasa. Mereka sangat sigap dan cepat merespons customer. Termasuk saat meja kita kepenuhan, mereka langsung menyediakan rak sebagai extention agar meja kita lebih lega.


Overall, menyenangkan sekali makan di Kitchenette. Kita bakalan balik lagi mencoba list menu lain yang banyak direkomendasikan orang, termasuk si legend Red Velvet dan Rainbow Cake. Tak sabar menanti waktu kembali ke sana...














Kamis, 13 Desember 2012

Lomba Mewarnai Pertama..

Semua yang pertama pasti meninggalkan kesan. Termasuk pengalaman pertama Nasywa mengikuti lomba mewarnai. Kegiatan ini sudah agak lama sih, tepatnya pada Agustus 2012, sebagai rangkaian kegiatan ulang tahun kantor Mrs Karmi. Kegiatan mewarnai dibagi 2 kategori, dan Nasywa masuk kategori 3-6 tahun. Sebelum acara mewarnai, diawali dengan acara jalan santai dan sarapan pagi bersama. Saat sampai ke gedung tempat acara, ternyata sudah ramai peserta yang datang. Untung Nasywa masih dapat tempat. Nasywa cukup semangat mengikuti lomba mewarnai pertamanya. Mungkin karena pertama kali juga berkesempatan ke kantor mama juga..
Perbekalan diturunkan. Meja lipat dan alat mewarnai dibawa sendiri oleh masing-masing peserta. Sebelum memulai lomba, sun pipi mama dulu..Selamat lomba sayang :)


Orangtua tidak boleh menunggu selama lomba. Alhamdulillah Nasywa berani ditinggal. Beberapa peserta lain ada yang batal ikut karena menangis dan tidak mau ditinggal orangtuanya.
Berikut suasana saat lomba mewarnai. Cukup banyak juga peserta yang ikut.

Setelah kertas yang akan diwarnai selesai dibagikan panitia, lombapun dimulai. 1-2 menit pertama Nasywa masih tekun mewarnai.
Menit-menit berikutnya konsentrasi mulai buyar. Nasywa lebih sering tengok kanan-kiri dan melihat-lihat apa yang dikerjakan teman-teman di sebelahnya . Mrs Karmi harus bolak balik mengingatkan Nasywa untuk berkonsentrasi melanjutkan gambarnya. hihi..


Uniknya, Nasywa mewarnai sesuai preferensi warna kesukaannya, pink. Seluruh baju, badan, topi diwarnai dengan warna pink dengan seluruh gradasinya..

Beginilah hasil karya Nasywa. Pink untuk orangnya dan hijam untuk batu dan dinding. Menurut Mr dan Mrs Karmi sudah lumayan lah untuk anak usia 3 tahun..
Setelah selesai, anak-anak antri menyerahkan hasil karyanya kepada panitia, dan akan mendapatkan goodiebag.
Goodie bag nya keren. Real bag dengan isi bermacam snack kesukaan anak-anak.

Lomba mewarnai seperti ini sangat positif untuk melatih keberanian anak berada di tengah orang-orang yang asing baginya. Juga, mengenalkan suasana berkompetisi dengan dibatasi waktu tertentu. Harapannya anak akan berusaha memberikan hasil terbaik untuk dapat menang.
Namun sejak lomba mewarnainya yang pertama itu sampai sekarang, Nasywa belum pernah ikut lomba mewarnai lagi. Selain belum ada kesempatan, juga menunggu lomba mewarnai yang tidak perlu bayar uang pendaftaran hihi. Sayang kan kalau harus bayar sementara anaknya masih lebih banyak mainnya daripada mewarnainya. Mungkin menunggu ulangtahun kantor tahun depan saja (hihi ogah rugi)..

Rabu, 12 Desember 2012

F.U.N at FunWorld Grand Indonesia..

Tidak hanya bermain outdoor, anak-anak juga menemukan kesenangan dengan bermain indoor. Layanan permainan dalam mall seperti ini sekarang menjamur dimana-mana. Dapat ditebak, kebutuhan arena bermain di mall menjadi penting seiring perubahan mall bukan hanya sebagi tempat belanja namun juga tempat berekreasi. Salah satu tempat bermain di Grand Indonesia adalah Fun World. The Karmis sudah beberapa kali mengunjungi arena bermain ini. Kunjungan terakhir sebagai refreshing setelah hampir 2 minggu penuh Mrs Karmi (terlalu) sibuk dengan kerjaan kantor. Sementara Mr Karmi harus menyelesaikan pekerjaan di kantornya -kantor dekat dengan GI-, Mrs Karmi dan Nasywa menghabiskan siang di hari Sabtu dengan kencan berdua yang penuh fun. 

Arena Funworld GI berada di East mall lantai 5 (kalau nggak salah yaa..pokoknya naik ke atas sekali dari KFC, dan selantai dengan Ace Hardware). Arena bermainnya cukup luas, dengan beberapa wahana yang unik misalnya dayung perahu, bombom car, komidi putar, kereta, arena ketangkasan kereta gantung dll. Dekorasinya pun semarak dengan warna warni ceria khas anak. Untuk bisa naik tiap arena harus memiliki kartu (kartu pertama beli 60k), yang akan digesek di setiap pintu gerbang arena. Top up isi kartu bisa dilakukan di kasir dengan nominal bebas.


Nasywa sangat menikmati permainan di sini. Dia dengan aktif memilih sendiri arena yang diinginkan. Bagusnya, bermain di sini bisa juga mengajarkan anak untuk antri dengan tertib sebelum masuk arena.


Pilihan pertama naik komidi putar (10k)..
Kemudian kereta (10k)..


Lalu komidi putar lagi hehehe..


 Yang paling seru adalah arena dayung perahu (foto merupakan koleksi kunjungan sebelumnya). Anak-anak akan naik ke boat kecil dan akan berjalan sepanjang "sungai" kecil yang berliku. Mereka akan menggunakan dayung untuk menggerakkan perahunya.
Arena lain yang tidak kalah banyak peminatnya adalah bombomcar (sorry we don't have any representative picture). Di sana ada juga arena ketangkasan, yang berisi halang rintang, trampolin, mandi bola dll. Nasywa tentu saja paling suka lompat-lompat di trampolin. Sampai-sampai bolak balik menemui Mrs Karmi yang menunggu di luar dan pamer "Mama, lihat ya, mama harus lihat aku mau lompat-lompat di trampolin" haha..Untuk arena ini diwajibkan anak memakai kaos kaki, apabila tidak membawa bisa membeli di kasir (harga 10k)



Namanya anak-anak, kesukaan mereka bukan hanya karena bermain di arena, tapi juga memanjat pagar pembatas antar arena
Horeee berhasil... :)

We had our fun time here. Asli rasanya puas bermain di sini. Dibandingkan bermain di tempat lain, Nasywa sangat suka di Fun World GI ini. Sampai-sampai sering nagih balik ke sana lagi dan lagi. Enaknya, di sekeliling Fun World ini banyak tempat makan minum yang bisa dikunjungi setelah lelah bermain. Pokoknya all in one fun package deh..





Senin, 10 Desember 2012

Ballet for Kids at D'Posture Cibubur..

Memilihkan kegiatan buat anak itu memang kadang memusingkan. Alhamdulillah kami tinggal di pinggiran ibukota sehingga kepusingan itu lebih terkait pilihan mana yang akan dipilih, jarak dari rumah dan tentu saja budget. Ada sebagian orang tua yang memilih untuk belum mengenalkan anak-anaknya pada kegiatan apapun, karena takut anaknya capek, atau merasa belum waktunya. Tentu itu sah-sah saja. Dunia anak memang bermain, tanpa terbebani oleh hal-hal lainnya.

The Karmis memiliki pemikiran yang lain, justru kami ingin mengenalkan Nasywa pada kegiatan-kegiatan positif sejak awal. Kalau memang bisa dimulai sejak awal kenapa tidak. Syaratnya tentu saja anak-anak memang menikmatinya, dan kegiatan belajarnya berlangsung secara fun sambil bermain. Apalagi Nasywa termasuk anak yang aktif dan tidak betah di rumah. Daripada dia hanya sekedar main-main di luar rumah lebih baik kita arahkan energinya untuk kegiatan yang positif. Setelah mencari beberapa masukan termasuk dari internet, maka kami sepakat kegiatan tambahan buat kakak Nasywa adalah Balet. Tempat balet terdekat dan bisa dimasuki anak usia 3 tahun adalah D'Posture Cibubur (http://dposturedancedance.blogspot.com/). Letak studionya ada di  Jl Alternatif Cibubur km 4 Kawasan Niaga Citra Gran Blok R 64 No 9. Jadi lokasinya ada di deretan ruko ruko di seberang gerbang masuk perumahan Citra Grand.

Penampakan luar D'Posture
 Saat pertama kali datang sebenarnya kami tidak sengaja, pas ada keperluan di daerah Cibubur. Tiba-tiba ingatlah kalau ada tempat les ballet D'Posture ini. Maka mampirlah kami melihat-lihat sambil nanya-nanya. Ternyata kita datang pada waktu yang pas karena memang sedang ada kelas Ballet for Kids 1 (usia mulai 3th). Namun karena kelas sudah dimulai dan Nasywa belum punya kostum, sehingga kami hanya melihat-lihat jalannya kelas. Meskipun free of charge, tapi pengajarnya (Miss Lanty) langsung mengajak Nasywa bergabung. Dia sangat suka latihan balletnya. Mungkin karena melihat kostum teman-temannya yang cantik.

Selepas lebaran, baru kami mendaftar di D'Posture, tanpa trial dulu. Biaya pendaftaran 200k, kostum balet 270k, dan biaya per bulan 200k. Nasywa langsung bisa berbaur dengan teman-temannya dan bisa mengikuti dengan baik. Mrs Karmi tidak bisa menunggu sepanjang latihan karena memang kebijakan miss Lanty apabila anak sudah bisa membaur tidak boleh di tunggu. Apalagi Nasywa juga jadi bermanja-manja kalau ditunggu mamahnya. Hitung-hitung sekalian belajar mandiri juga :)

Kegiatan ballet for kids di D'Posture sangat menyenangkan. Metode pengajarannya seperti bermain, namun diselipkan dasar-dasar gerakan ballet. Pengajarnya juga sangat lucu dan friendly. Biasanya, saat baru datang, anak-anak akan duduk melingkar di lantai studio. Sambil mengabsen, miss Lanty akan menanyai anak-anak dengan pertanyaan ringan seperti sudah makan belum, tadi makan apa, dll. Untuk anak yang baru bergabung ajang ini sekaligus perkenalan mereka kepada teman-temannya

Berikut gambaran kegiatan saat Nasywa baru sampai di studio. Studio ada di lantai 1, berlantai kayu dengan dinding berlapis kaca full dan pegangan besi di pinggirnya.
 Latihan ballet berlangsung selama satu jam (10-11, hari Sabtu). Dengan diiringi musik, kegiatan akan berlangsung fun, misalnya ada kalanya tema pinguin sehingga anak-anak akan mengikuti berbagai gerakan pinguin yang dicontohkan miss Lanty. Dalam latihan diselipkan gerakan-gerakan dasar ballet misalnya berdiri tegap, kaki membuka, dll

Di akhir latihan, sebagai reward biasanya miss Lanty akan membagikan stiker. Lihatlah, anak-anak tidak sabar menanti miss Lanty yang sedang mengambil stiker. Sampai-sampai lupa mempertahankan posisinya :)

 Urutan pemberikan stiker biasanya berdasarkan siapa yang dancing nya paling oke, dan paling bisa mengikuti arahan dari miss Lanty. Yah namanya juga anak-anak, selama latihan mereka biasanya lari-larian, atau sibuk teriak-teriak tidak mau mengikuti arahan miss nya.

Hari ini yang mendapat stiker pertama adalah Cici. Hebat cici :)
 Nasywa dapat urutan ke tiga setelah Cici dan Talita. Lihat posisi berdiri Nasywa yang tegap, meskipun kakinya lupa terbuka. Good Job Dearest :)
 Cium tangan miss Lanty sebelum pulang.
Sekarang sudah memasuki bulan ke tiga Nasywa bergabung di D'Posture. Banyak hal positif yang kami rasakan. Meskipun awalnya belum terlalu menikmati, namun belakangan Nasywa sangat menantikan sesi latihan balletnya. Di rumah pun, tanpa diminta dia akan mengulang sendiri gerakan saat latihan, dan dengan bangga memamerkannya pada kami semua. Tontonan favoritnya pun sekarang bukan lagi Dora atau Spongebob tapi berganti menjadi Angelina Ballerina. Bonus lainnya adalah postur Nasywa yang sudah agak berkurang ndutnya dan beralih ke tinggi badannya.

Kami sebagai orangtua hanya bisa mengarahkan anak kepada hal-hal yang positif. Prinsip kami, tidak ada salahnya mencoba, lagipula biasanya semua tempat les/latihan pasti menyediakan free trial. Pada kesempatan trial itulah  kita bisa melihat apakah anak minat atau tidak atau apakah metode pengajaran sesuai dengan apa yang kita mau. Kemudian kita harus terus memotivasi anak agar mereka bersemangat. Kita coba-coba aja semua kegiatan sampai kita menemukan apa minat dan bakat anak. Jangan sampai kita terlambat mengenalkan hal-hal yang baik pada anak. Pada saat golden agenya, memasukkan dasar-dasar minat belajar, minat pada art dan music, minat belajar agama adalah baik, agar terus terpatri sampai dia dewasa. Anak-anak itu hebat, dan fisiknya pun tidak selemah yang kita takutkan. Bahkan kadang karena menyukai, Nasywa tetap memaksa latihan ballet walau sedang tidak fit. Dan tentu saja harus ada komitmen yang tinggi dari orangtua. Kami konsisten mengosongkan jadwal Sabtu pagi demi bisa total mengantarkan Nasywa ballet. Semoga apa yang kami tanam sejak dini ini akan membawa kebaikan bagi Nasywa ke depan. Amiin...

Sepenggal Kehidupan Raja di Taman Sari..

Melanjutkan liputan sebelumnya tentang candi Prambanan (http://thekarmis.blogspot.com/2012/11/hampir-senja-di-candi-prambanan.html), The Karmis and family melanjutkan jalan-jalan hari berikutnya ke Taman Sari, situs bersejarah peninggalan raja-raja kraton Jogjakarta. Sebelum memulai aktifitas, isi perut dulu alias sarapan. Pilihan jatuh di lesehan alun-alun Jogyakarta. Meskipun hanya warung tenda biasa, tapi warung ini ramai dikunjungi orang-orang yang mau sarapan. Menu pilihannya lontong opor, nasi uduk dan bubur ayam. Ditemani teh manis anget, rasanya pas sekali sarapan kami. Apalagi harga nya cukup bersahabat di kantong :)
 Selesai sarapan, sambil meluruskan kaki dan menikmati limpahan sinar matahari pagi, kami berjalan kaki sejenak ke tengah alun-alun. Tepat di tengah alun-alun berdiri kokoh 2 pohon beringin besar. Banyak orang yang mencoba melewati kedua beringin tersebut dengan mata tertutup, yang konon tidak sembarang orang bisa melewatinya.
Tujuan selanjutnya adalah Tamansari. Hari masih pagi saat kami tiba disana. Pukul 8 pagi. Namun suasana sudah ramai. Beberapa keluarga nampak sudah mendahului kami. Harga tiket masuk sangat murah, kalo tidak salah 3k per orang. Ada bapak-bapak pemandu wisata yang menemani kami selama perjalanan menyusuri taman sari. Pemandu ini tidak masuk di harga tiket, jadi kita harus memberi fee kepadanya di akhir kunjungan. Beruntung, pemandu wisata kami kali ini cukup bersahabat.



Memasuki area Taman Sari kita akan disambut oleh suatu gapura yang kokoh, dan jalanan rumput yang asri. Di ujung jalanan rumput tersebut ada lengkung dan anak tangga turun ke areal pemandian yang dulunya digunakan oleh selir selir raja. Terdapat dua kolam yang dihubungkan dengan terowongan melengkung di antara 2 kolam. Sayang saat kami datang, kondisi kolam sedang kosong airnya. Di ujung salah satu kolam, terdapat menara. Konon pada masa raja-raja Hamengkubuwono terdahulu, raja memilih selir yang akan menemaninya dengan cara melemparkan bunga dari atas menara ke arah selir-selir yang sedang mandi di dua kolam tersebut. Kalau tidak salah ingat ada 40 selir yang dimiliki raja jaman dahulu (wow). Apabila tidak ada yang mendapatkan bunga tersebut maka selir-selir akan bertukar tempat melalui terowongan yang memisahkan dua kolam tersebut dan raja akan mengulang ritual melempar bunga sampai mendapatkan pasangannya.


Dua kolam tersebut kemudian terhubung juga dengan kolam khusus untuk raja dan selir yang dipilihnya. Biasanya ritual romantis sejoli tersebut dilanjutkan dengan semacam "spa".  Selanjutnya, sudah tertebak episode apa selanjutnya (ehm). Pemandu wisata kami bahkan bergurau, jangan bayangkan raja selalu berpakaian gagah seperti di gambar-gambar. Bahkan mungkin raja setiap hari harus memakai sarung, tidak sempat berpakaian :)

Kami juga berkesempatan melihat-lihat peraduan raja.  Sayangnya peraduan itu tampak sangat sederhana, hanya berplester semen saja. Ternyata gempa yang sempat menggunjang Jogya juga meluluhlanakkan sebagian bagunan Taman Sari. Termasuk yang mengalami kerusakan adalah peraduan raja, selir-selir serta anak raja. Sangat disayangkan..


Kami berkesempatan juga melihat-lihat perkampungan para abdi dalem istana. Seperti  sering dikabarkan, abdi dalem ini mendapatkan gaji yang sangat sedikit dari istana. Hanya puluhan ribu sebulan. Oleh karenanya mereka banyak yang memiliki sampingan membuat dan menjual barang-barang seni kepada pelancong yang datang ke istana.



Sebagai penutup kunjungan singkat, kami menghabiskan waktu bersimbah mentari pagi di pelataran Taman Sari sambil mengabadikan beberapa kenangan.

 Tidak ketinggalan, Mr dan Mrs Karmi berpose layaknya pre wedding session di tangga-tangga Taman Sari.

 Overall, menyenangkan sekali bisa berkeliling Taman Sari. Mempelajari sepenggal kisah kehidupan raja tempo dulu. Semoga situs Taman Sari ini bisa lebih diperbaiki lagi sehingga lebih bisa menaik wisatawan untuk datang. Semoga..