Senin, 13 Juli 2015

Foto Post Wedding

Seiring waktu..
Hanya gambar yang bisa membawa kembali,
ingatan akan betapa indahnya cinta masa muda kita..


Februari kemarin, The Karmis merayakan ulang tahun perkawinan yang ke-7. Subhanallah..Alhamdulillah puji hanya kepada Allah SWT yang telah menentramkan hati kami dalam keluarga kecil yang sakinah dan penuh cinta.

Apa yang istimewa dari anniversary tahun ini?

Bunga? hoho too mainstream
Dinner? Cake? Of course we did, not too special

Kembali menelusuri ke belakang, sebenarnya ada sesuatu yang ingin sekali kami lakukan, yaitu membuat foto Mr dan Mrs Karmi, berdua, yang representative dan layak untuk dipajang.

Sudah nikah 7 tahun belum punya foto berdua? 
well nggak gitu juga sih, karena kita hobi foto, ada banyak foto kita berdua, baik amatir maupun pro di studio. Tapi ingin sesuatu yang lebih wah gitu.

Kan sudah ada foto nikah? ngapain repot foto lagi?
Ehm mungkin justru disinilah awal mulanya. Idealnya foto rangkaian acara nikah sudah cukup sebagai foto bersejarah sebagai pasangan. We do have our wedding photo. Tapi, jujur saja, kondisi saat itu, dengan persiapan yang ada, kami tidak bisa memperoleh foto pernikahan yang ideal. Sedih sudah pasti. Tapi kami menerima kenyataan itu dengan tetap sabar dan suka cita. Sambil menyimpan keinginan suatu hari foto pasangan yang keren ah.

Dan, akhirnya mulai Desember 2014  Mrs Karmi hunting untuk foto post wedding. Hebohnya mungkin sama dengan yang mau persiapan para pasangan muda yang mau prewedding kali ya hehe. Bedanya kami kan post wedding, foto hanya untuk dipajang di rumah (atau di blog ini), jadi tidak terlalu bikin stres seperti yang mau dipajang di depan gedung pernikahan :)
  • Konsep. Karena ini post wed, tidak mungkin lah kita foto dengan membawa balon warna warni, or naik vespa, or naik sepeda di sawah. It must something that is more elegant than that. Akhirnya, setelah googling sana sini, tema yang dipilih adalah Classic Black (formal) dan Country Style (casual). Sebenarnya ada sat lagi yaitu Cafe Date (casual). Tapi pas hari H batal dieksekusi karena waktu
  • Fotografer. Mulai dari poin ini kebawah, kita perlu mengecek dompet ketika memutuskan. Maunya sih difoto sama sekaliber Axioo, dengan lokasi Paris yang romantis, atau Raja Ampat yang indah. Apa daya budget tak sampai. Cukuplah Axioo jadi inspirasi saja. Pilihan kami akhirnya jatuh ke Wira Photography. Setelah email-emailan awal, entah kenapa langsung klik dengan Koh Wira. Padahal nggak pake ketemu dulu sebelumnya karena sibuk. Setelah pilih paket dan nego harga akhirnya deal untuk foto sama Koh Wira.
  • Make Up. Karena nggak mau ribet, make up langsung dengan rekanan Koh Wira. Main percaya aja deh. 
  • Lokasi. Sejak awal kami emang maunya konsep indoor. Eh tapi, ternyata harga sewa cafe untuk foto di Jakarta luar biasa mahal. Biasanya sewa dihitung untuk berapa jam, dan belum termasuk makan minum untuk kita dan kru foto. Duh bangkrut deh. Di antara list itu, cuma ada satu yang masuk akal yaitu The Nannys Alam Sutera, dengan tema barn. Paket foto dibandrol hanya berupa minimum order (Rp. 800k sebelum pajak). Cukup masuk akal, karena toh kita tetap harus makan, dan dengan hitungan bersama makan minum dengan seluruh kru rasanya akan tercapai minimum order tersebut. The Nannys juga cukup gampang dihubungi dan sanget kooperatif, cukup telp dan booking saja. tidak perlu DP dan lain - lain. Selain itu, ternyata meskipun kenyataannya pas pemotretan kita molor sampai sore, melebihi jatah foto 3 jam, mereka tidak marah, dan tetap ramah melayani. Terimakasih The Nannys
  • Pakaian. Pemilihan pakaian harus disesuaikan dengan konsep yang diinginkan. Cukup pusing juga ketika menentukan dan mulai menyiapkan pakaian. Terutama karena ternyata sewa ball gown itu tidak murah. Untung pencarian berlabuh ke Contessa Bridal di PIK. Duh jauhnya ya harus ke PIK. Contessa ini koleksi bajunya tidak banyak, tapi semuanya simple glamour sesuai dengan yang dicari oleh Mrs Karmi. Cukup deg-degan juga pas fitting, untung ternyata pas banget, tidak perlu dirombak sedikitpun (menari-nari girang). Karena gaunnya model masa kini yang backless, maka Mrs Karmi perlu pake inner dengan warna senada. Sewa gaun biasanya hanya sekitar 3 hari saja harus dikembalikan. Contessa meminta deposit untuk sewa gaun yang bisa diambil setelah gaun dikembalikan. Sedangkan untuk kostum kedua, casual, kami beli black leather jacket di ZARA, yang kebetulan sedang diskon (semakin menari-nari). Untuk jeans, boots, dan kaos merupakan koleksi sendiri. 
Hari H pemotretan, 25 Januari 2016

Lokasi Nanny's Pavilion Alam Sutera ini mudah sekali ditemukan, sehingga ternyata kami kepagian dari jadwal seharusnya jam 10 pagi. Alhamdulillah ternyata cafe nya sudah buka sehingga kami bisa order sarapan dulu sambil menunggu rombongan koh wira datang. Pas sekali sedang ada promo buy one get one free untuk breakfast package, sehingga cukup untuk mengisi 3 perut The Karmis yang kelaparan. Sebenernya, untuk urusan makanan The Nannys ini tidaknya istimewa, bisa dibilang biasa aja. Perlu digaris bawahi bahwa hanya karena lokasi lah kami bela-belain jauh-jauh dari Depok ke sini hehe.
Sarapan Pagi dulu..
Sekitar 9.30 koh wira dan rombongan datang. Alhamdulillah meskipun sebelumnya komunikasi hanya melalui email, WA dan telepon, tapi tenyata langsung nyambung ngobrolnya. Barang-barang langsung di loading ke lantai dua, sekaligus untuk make up. Oh ya, karena masih pagi, meskipun cafe buka tapi relatif sepi jadi kita bisa bebas menggunakan baik lantai dasar maupun lantai lantai 1. Setelah make up dan berganti kostum satu, yang ternyata makan waktu lebih dari satu jam, sekitar jam 11 mulailah foto untuk konsep pertama classic black. Gaunnya cantik sekali. Make up dan Jilbab do nya juga keren. Suka deh.

Berikut beberapa hasil foto Classic Black. Ternyata jadi model susah ya, ckckcck, harus luwes bergaya. Kita cenderung kaku pada awalnya walaupun kemudian menjadi lebih baik.

Foto yang diedit dan cetak kanvas
 Koh wira mantap dalam hal mengambil gambar. Tidak terlalu banyak tapi bagus semua. Bahkan raw files nya menurutku sudah oke. Antara raw foto dan kemudian 16 files yang diedit hasilnya  tidak terlalu berbeda.
 Puas di lantai 1, kami mulai mengeksplorasi lantai dasar dan beranda depan.
 Setelah dirasa cukup dengan gaun 1, kami berganti makeup dan baju ke kostum yang kedua. Ternyata ya, ganti make up dan kostum yang ku kira simple tetap makan waktu hampir satu jam. Menurut Mas Egi, konsep make up untuk classic glamour dan casual beda, ketebalan make up, lipstick dan terutama riasan mata. Hohoho..baiklah..

Semua foto casual diambil di luar cafe. Cuaca panas dan awan memmbuat kita harus take beberapa kali. Nasywa sudah mulai bosan dan mati gaya, plus bete menunggu Ayah dan bundanya bergaya hahaha. Alhamdulillah Mas Egi dan kru mau mengasuh Nasywa dengan baik. What a kind person.

Seiring semakin banyak take, kita jadi semakin luwes dan semakin nggak tau malu (ups). Kondisi weekend di jam makan siang yang cukup ramai baik di Cafe maupun sekitarnya. Kebetulan di belakang The Nannys ada tempat perbelanjaan Loka Alam Sutera, yang kebetulan berdinding putih dengan akses box warni warni. Koh Wira memanfaatkan dinding tersebut sebagai background beberapa foto. Secara umum hasil foto untuk konsep kedua lebih fresh dan sexy. Love it all.






Menjelang sore, kegiatan foto berakhir. Lelah tapi senang. 
Terima kasih Koh Wira, Mas Egi and team, Contessa Bridal yang sangat kooperatif dan membantu.

Menyiapkan semua ini sangat melelahkan (apalagi dilakukan sambil mempersiapkan rencana study ke Australia), dan menguras kantong. Tapi percayalah, hasilnya sebanding.

Foto-foto ini sudah terpasang manis di rumah kami. Semoga kenangan cinta masa muda (ya lah masih kepala tiga awal) akan tetap manis dikenang seiring berjalannya waktu. 








Tidak ada komentar:

Posting Komentar