Kamis, 27 September 2012

Tembang di Padang...

Minang..Sumatera Barat; sudah memikat hatiku sejak SMP; bahkan sebelum paham betul apa yang menawan dari daerah pesisir barat pulau Sumatera itu. Adalah sebuah cerpen di majalah muslimah Annida berjudul "Tembang di Padang" yang mulai membuatku jatuh cinta pada Sumatera Barat. Kisah berlatar belakang keindahan alam, kekuatan kultur kekeluargaan dan yang paling penting kehidupan religius penduduknya masih benar-benar kuingat dengan detail sampai dengan sekarang.

Maka, ketika Allah menghadirkan pasangan hidup dari daerah ini, it was just like dream come true. Akhirnya sempat juga menginjakkan kaki dan menjadi bagian dari keluarga Minang.
Dan aku semakin jatuh cinta. Sungguh..
Sumatera barat itu sangat indah..Keindahan itu bisa dilihat dimana-mana, bahkan di jalan dari bandar udara minangkabau di Padang menuju kampung suami di Payakumbuh, hamparan keindahan itu sudah terasa. Sawah membentang dalam formasi berundak menghampar di kaki pegunungan, diselingi pohon kelapa yang nampaknya tumbuh begitu subur seiring kebutuhan tinggi masyarakatnya akan santan kelapa untuk membuat kuliner. Lain sawah, terbentang hutan-hutan yang masih asri meskipun terbelah jalan raya yang ramai. Mendekati Lembah Anai, sungai berbatu dengan air jernih mengalir tepat di sebelah jalan. Tentu saja, air terjun di tepi jalan raya itu sangat eksotis. View indah lainnya adalah jembatan kokoh menembus tebing peninggalan jaman Belanda, yang hanya dilewati kereta barang berisi batubara. Sayang belum berkesempatan mengabadikan semua keindahan itu..Masih banyak waktu untuk kapan-kapan mampir dan menghadirkan semua gambar itu di blog ini ya..karena Sumatera Barat sudah jadi kampung halaman keduaku; setelah Kebumen.
arak-arakan calhaj
Kepulangan The Karmi's ini adalah dalam rangka melepas kepergian mertua ke tanah suci. Alhamdulillah Allah telah memanggil mertua untuk datang ke rumahnya. hanya orang mampu -baik materi dan keimanan- yang bisa berkesempatan haji.
Prosesi melepas jamaan haji di Sumatera barat tergolong unik dan seru. Acara mendoa (syukuran-red) diadakan beberapa kali. Sebelum kami datang sebenarnya sudah ada acara mendoa di rumah suami, dan juga di rumah om suami yang sama-sama berangkat haji juga.
Kami hanya bisa mengikuti  acara di kampung nenek suami di Pangkalan
mama dan papa mertua
Koto Baru, Kab 50 kota. Calon jemaah haji diarak bak pengantin menuju mesjid raya. Berjalan kaki, dipayungi dengan payung merah berumbai warna emas benar-benar layaknya pengantin. Belum cukup itu saja, menambah kemeriahan ada rombongan drumband siswa sekolah setempat yang mengiringi di belakannya. benar-benar unik. Acara seremonial di mesjid raya berlangsung khidmat ba'da sholat Ashar diikuti salam-salaman. Suasananya penuh dengan suka cita. Semua orang bahagia. Kebahagiaan manakala bisa menunaikan rukun iman terakhir yang semoga menggenapkan syarat menjadi muslim sejati. Kebahagiaan karena akhirnya setelah banyak menabung hingga usia yang tidak muda plus mengantri untuk bisa berangkat (antrian haji di sini relatif cepat 5-6tahun). Kebahagiaan itu menular dalam ruangan masjid, yang tidak berangkat haji pun bahagia dan selalu menitipkan doa agar bisa dipanggil juga kesana.
hari keberangkatan
Suasana berbalik pada hari berikutnya, hari keberangkatan. Keharuan menyeruak disaat perpisahan sementara hadir di depan mata. Satu persatu calhaj naik ke deretan bus yang terparkir di halaman kantor bupati. Manusia tumpah ruah di sekeliling bus; merapat di sekitar posisi duduk keluarga masing-masing. Saat pintu bus ditutup dan pelan-pelan bus berangkat, tangis harupun pecah. Untaian doa dipanjatkan sambil menyeka air mata dan melambaikan tangan. Semoga sehat selama di sana, lancar menjalankan semua ibadah dan kembali dengan selamat 40 hari kemudian. Amin

The Karmi's&Tante ija dengan latar Ngarai
Hari terakhir sebelum kembali ke Jakarta, kami habiskan di Bukittinggi, kota dingin yang menawan. Ini sudah kesekian kalinya The Karmi's berlibur ke Bukittinggi. Pilihan kunjungan singkat ini adalah ke Panorama. Sejuk dan semilir angin menyambut kedatangan kita. Beberapa rombongan keluarga nampak sedang duduk-duduk di tikar yang bisa disewa. Dari panorama ini, kita bisa melihat ngarai..deretan tebing hijau berdiri kokoh, dibawahnya sungai mengalir berkelok. Ada lagi must see place di kawasan panorama ini yaitu Goa Jepang. Kalau mau masuk kita harus menuruni anak tangga yang banyak ke perut bumi. Dari petanya, banyak ruang-ruang di kiri kanan tangga. Goa ini menembus bukit sehingga keluarnya nanti kita di kaki Ngarai. Sayang kami tidak masuk ke dalam, karena sang putri Nasywa nggak mau. hehe. Sisa waktu sampai dengan pulang keesokan harinya dihabiskan untuk wisata kuliner. Bukittinggi dan Payakumbuh adalah daerah yang dingin, perut jadi cepet kosong (alesaaan aja biar makan terus). Kuliner wajib setiap mudik adalah sate padang danguang danguang, depan pasar Payakumbuh. The best sate padang so far.

We'll definitely come back to West Sumatra. Tidak sabar untuk balik lagi dan mengeksplor kekayaan wisata dan kulinernya. Perjalanan kali ini menggenapkan sisi lain Sumatera Barat dalam memori The Karmi's. Sisi religius penduduknya terkait perjalanan haji. Dari data pemerintah, 80% calhaj berusia di atas 70tahun. Tidak perlu mengomentari fakta tersebut, karena syarat haji sudah jelas adalah mampu materi dan iman. Lebih baik menyikapinya dengan menargetkan keluarga sendiri untuk segera mencukupkan kategori mampu tersebut. Sudahkah menargetkan umur berapa naik haji?
Kami sudah. Insya Allah sebelum usia 40 tahun sudah bisa naik haji, Amiin






Rabu, 12 September 2012

Photo Session @ LightBox Cinere

Inilah hasil pemotretan studio di LightBox Cinere. Sebenarnya fotonya sendiri sudah jadi sebelum lebaran, tapi hasil soft copynya baru diterima kemarin karena ada kerusakan di harddisk studionya. KIta bersyukur juga akhirnya menjejakkan kaki juga di Cinere pas pemotretan ini. Komentar pertama adalah jauuuuh banget ya Cinere ini dari rumah kami di Cimanggis.  
foto ini yang dicetak kanvas 40x60

Tapi ternyata jauh itu karena kami salah ngambil rute, lewat jl raya sawangan-parungbingung-mesjidkubahemas-cinere. Pulang dari situ kami lewat arah Fatmawati-JORR-Jagorawi-Cimanggis dan terasa lebih deket. Sewaktu ngambil foto kami mengikuti arah yang ditunjukkan Sygic dan nyata-nyata lebih deket lagi. Ehhmm jarak memang relatif yaa.. Kesan selanjutnya Cinere itu sudah berkembang, kawasan dan fasilitasnya lengkap. Ada mall, rumah sakit, sekolah, dan banyaaak juga perumahan. Cuma seperti Cibubur, dampak dari lonjakan penduduk dan aktifitasnya membuat Cinere macet dan terkesan sesak yaa..




Selain foto kanvas bertiga sama kakak Nasywa, ayah dan bunda sekalian aja foto berdua juga hehe..Ayah seperti biasa fotogenic pada situasi apapun dan pose apapun (cieeee..). Suka dengan hasil waktu pake baju putih ini, karena semuanya terlihat pas dan bersih. Ayah masih keukeuh enggak terima bunda yang menurut ayah tidak sesuai aslinya. Thanks for editing LightBox..

Berikut beberapa hasil dengan kostum merah yang lebih casual dan cerah. Suka banget ekspresi kakak Nasywa di foto kiri ini. Alhamdulillah bisa ketangkep momen dia ketawa








Terakhir, best of the bestnya adalah foto-foto kakak Nayswa baik yang candid maupun yang langsung difoto. Lucu..


Kakak keliatan ndut banget yaa..walaupun sekarang sedikit lebih kurusan..Foto-foto ini jadi kenangan juga masa-masa kejayaannya kakak waktu ndut..hehe


It's all the photos..masih banyak sih yang lain..habis waktu itu kalap milihnya banyaaak..Senang sekali akhirnya bisa foto studio juga..Semoga cepat nambah formasi di Kel. Karmi supaya bisa foto studio lagi (lho???)



Senin, 10 September 2012

Merasa bodoh itu perlu...

Yup merasa bodoh itu sangat perlu..Bahkan kalau mungkin selalulah merasa bodoh setiap hari sepanjang usia..
Tapi bukan bodoh yang berakhir begitu saja dengan kebodohannya, tapi bodoh yang diiringi semangat tidak mau terus bodoh sehingga segala cara untuk bisa menjadi pembelajar.
Jika sudah bisa apa berarti pintar?? Tentu saja pintar pada satu hal itu saja, atau kalau sudah merasa pintar maka ciptakan tingkatan bodoh yang lebih tinggi, sehingga apabila tingkatan bodoh yang lebih tinggi bisa solve maka otomatis tingkat pintar juga meningkat.

Pernah beberapa kali dalam hidupku merasa berada dalam tingkatan yang bodoh itu, bahkan merasa paling bodoh sedunia, beberapa karena saking membekasnya masih teringat sampai sekarang (hoho..). Pertama merasa paling bodoh saat mengikuti pemilihan siswa teladan tingkat SMP se provinsi Jawa Tengah. Sebagai wakil dari Kabupaten Kebumen, pasti lah kita bangga, merasa paling hebat, merasa paling pintar..bagaimana tidak aku mengalahkan seluruh peserta dari satu Kabupaten. Perasaan bangga itulah yang dibawa saat karantina di Semarang. Proses karantina itu sendiri yang akhirnya menyadarkan bahwa langit kita masih sangat rendah, sungguh rendah sampai malu rasanya memandang langit yang begitu berlapis di atas kita. Terlalu banyak yang harus dipelajari dalam janji yang terucap saat hanya bisa mengakui kehebatan peserta lainnya. Merasa bodoh memang perlu saat itu..

Pun saat kemudian menjadi wakil Fakultas Pertanian di ajang Mahasiswa Berprestasi tingkat Institut Pertanian Bogor. Walaupun kedewasaan usia dan pemikiran tidak membuat jumawa atas prestasi, dan lebih mempersiapkan segala macam persyaratan untuk rangkaian penjurian tapi tetap saja pada hari H, pil pahit merasa paling bodoh kembali di telan. Betapa sangat hebat peserta yang lain, betapa sangat berbakat dalam segala bidang peserta yang lain. Begitu banyak pertanyaan menyerbu: Kenapa aku tidak begini, kenapa tidak begitu sebelumnya, Mengapa terlewat tidak mempersiapkan ini dan itu dan lain-lain.
Merasa bodoh memang perlu, karena setelah itu, semakin terpacu untuk meninggalkan jejak terbaik dalam prestasi akademis saat meninggalkan kampus tercinta: predikat CUM LAUDE

merasa bodoh diantara bakat terbaik se kawasan..
Merasa bodoh berikutnya paling terasa sebulan yang lalu, saat mengikuti rangkaian kursus makroekonomi dari IMF Training Centre Singapore (thanks ya kantor sudah mengizinkan dan membiayai segala akomodasinya..). Walaupun salah peserta --kursus untuk mid to senior, sementara aku masih junior--, toh kurangnya kedalaman pemahaman materi membuat tingkat keaktifan di diskusi kelompok menjadi kurang. Belum lagi keterbatasan kefasihan dalam cas cis cus dalam bahasa Inggris jauuh sekali tertinggal dari rekan-rekan sekawasan. Merasa paling bodoh lagi?? sudah pasti. Selanjutnya apa diam saja?? tentu tidak. Alih-alih  menjadi rendah diri, lebih memilih memanfaatkan sesi break untuk banyak berinteraksi dengan peserta lain, menjalin pertemanan yang berlanjuut sampai sekarang, dll.

Percaya atau tidak, saya selalu merindukan masa-masa merasa bodoh itu lagi..Karena fitrah saya sebagai manusia lemah yang mudah sekali merasa sudah punya, sudah bisa, sudah paling..Astaghfirullah..
Saat ini, saya bekerja di Institusi yang disesaki oleh orang-orang terbaik di negeri ini. keilmuan mereka tidak perlu diragukan lagi. dan sungguh saya kembali merasa beruntung bisa berasa di antara orang-orang yang luar biasa pintarnya..luar biasa akademik dan skillnya..karena apa?? karena  tentu saja (lagi-lagi) saya akan merasa terus menerus bodoh..

merasa bodoh kok senang??tidak apa merasa bodoh tapi saya tidak menyerah..mesti tertatih harus mengejar lompatan memerangi kebodohan diri sendiri..Agar bodohnya bukan cuma hal-hal itu saja..tapi bodohnya meningkat..lebih tinggi lah levelnya

bagaimana dengan anda??semoga anda tidak bodoh seperti saya yaa  :)





Minggu, 09 September 2012

1st day school..

16 Juli 2012..mencetak sejarah baru perjalanan keluarga Karmi
This day was 1st day school kakak Nasywa @ playgroup Cikal Ceria
Membahagiakan dan mengharukan jadi satu..kayaknya baru kemarin kakak masih bayi masih digendong-gendong sama bunda ayah..eeh tiba-tiba aja sudah sekolah playgroup aja.

Pemilihan sekolah PG TK Cikal Ceria sih sederhana aja, hanya karena faktor lokasi..yang deket rumah saja.
Sebenernya bunda dan ayah sempet hunting juga ke beberapa PG di sekitaran Depok. Kira-kita beginilah resumenya:

1. Semut-semut Natural School (http://www.semut-semut.sch.id/)
Lokasinya ada di Jln. Industri Kapal Dalam RTM Kelapa Dua Cimanggis Depok, waktu itu rutenya kita dari Radar auri menuju RTM, ada plang nya di kanan jalan untuk masuk gitu ke dalam. Tempatnya asri, banyak pohon-pohonnya dan juga alat-alat outbound di luarnya. Gak sempat nanya-nanya soalnya waktu itu kita dateng hari minggu dan sekolah tutup (hehe..). tapi dari namanya bisa tau bahwa kurikulumnya mirip-mirip sekolah alam gitu yaa..cuma lokasinya agak jauh dari rumah kita, jadi yaa nggak jadi deh di sekolah ini..
2. Sekolah Karakter (http://www.ihf.or.id/id/kindergarten.asp)
Ini lebih ke impiannya bunda..habis baca websitenya ngileer karena dia pake kurikulum multiple intelegence, dan bukan cuma anaknya yang sekolah tapi orangtua nya sekolah juga karena sering ngadain seminar pendidikan gitu buat orangtua. Lokasinya juga strategis bangeet, di jalan raya bogor, sebelah GIANT Cimanggis. Cuma yaaa namanya sekolah bagus yaaa, ternyata waiting list untuk sekolah di sini udeh panjaaaang. Waktu bunda telp bulan Februari, untuk PG sudah full hiks hiks. Masih memendam hasrat untuk sekolahin kakak Nasywa di sini someday :)
3. Sekolah Alam Indonesia cabang Studio Alam Depok
Sekolah Alam Indonesia ini termasuk pioneer model sekolah alam di Indonesia. waktu bunda kerja di Muamalat, ada beberapa temen bunda yang nyekolahin anak di sini. Dari cerita anaknya, mereka sukaaaa banget sekolah di sini..Ya gimana enggak, sekolahnya nggak pake meja kursi tapi di saung-saung gitu dan lebih banyak menonjolkan aktifitas di luar. Sekolah Alam Indonesia baru buka di Depok (studio alam), jadi waktu kita nelp mau ngeliat ternyata sekolahnya masih baru dibangun hehehe..
Lagi-lagi pertimbangan jauhnya lokasi maka sekolah ini di delete

sebelum masuk wajib main dulu..
Akhirnya pencarian sekolah kakak lebih difokuskan di Jalan pekapuran dan sekitarnya..Pilihannya kita persempit menjadi 1 sekolah saja yaitu PG/TK Cikal Ceria. Waktu pertama dateng, kita rasanya sudah klik. Walaupun di pinggir jalan, tapi sekolah ini "ngantong", jadi di dalamnya luas. Untuk TK tipenya moving class, sedangkan PG masih di satu ruangan aja. pas pertama datang, kakak langsung suka. Apalagi, sebagian besar  senior kakak di kompleks (jiaaah beraat senior) sekolah di sini. Jadi ya udin pilihan ditetapkan kakak PG disini. Setelah daftar, kita ada sesi wawancara dengan psikolognya, baik untuk anak dan ortu. Menyenangkan sekaliii..Kita ditanya visi dan misi kita sebagai orangtua. Kita dengan mantapnya mengatakan bahwa kita menyekolahkan anak di PG untuk bermain, bersosialisasi dan belajar karakter-karakter yang baik disamping juga nilai agama. Kami memang belum menargetkan kakak bisa baca tulis hitung. Kami yakin nanti akan tiba waktunya dia punya keinginan belajar Calistung. Sekarang adalah saatnya dia bermain.

baris dulu..
 Awal ajaran baru, ternyata seminggu full belum masuk kelas dan lebih ke perkenalan lingkungan sekolah. Di tengah sekolah didirikan panggung, sekolah dihias warna warni ceria. Ide ini bagus juga, karena ternyata hari pertama masih banyak yang nangis. Alhamdulillah kakak nggak nangis, asyik main sama kakak-kakanya yang sekompleks. Malah bunda yang dicuekin hehehe jadi bunda sibuk aja foto-foto aktivitas kakak.

Jam 8 theng bel berbunyi.Anak-anak diarahkan berbaris sesuai dengan tingkatannya dan kelasnya. Bu gurunya mengarahkan anak-anak nyanyi-nyanyi dan ada yek-yel juga. Rame dan lucu..Habis baris, anak-anak duduk di depan panggung. Alhamdulillah kakak duduk paling depan. Secara bergantian anak-anak memperkenalkan diri di panggung.

kakak nasywa percaya diri..HEBAT
Kakak nasywa berani lho naik ke panggung, kalo enggak salah urutan ke 4. " Halo teman-teman, perkenalkan namaku Nasywa, umur 3 tahun, aku tinggal di CGR 2". Rasanya terharuuu banget dia berani naik ke panggung bareng ama kakak-kakak yang sudah TK. Ngomongnya jelas keras dan percaya diri. Alhamdulillah...Setelah acara perkenalan dilanjutkan makan bekal bersama di aula dan pulang. Kejutannya belum selesai. ternyata pas pulang anak-anak dapat bingkisan isinya snack. Pengalaman sekolah pertama yang menyenangkan...Banyak sekali harapan untuk kemajuan kakak ke depan.Insya Allah kamu bisa kakak Nasywa..Bunda dan Ayah selalu mendukung dalam doa dan biaya (iyaaa laah hari gini sekolaah mana ada yang murah hehe..)