Kamis, 28 Februari 2013

Episode Buru-Buru..

Beberapa hari ini, tidak seperti hari-hari yang lalu, pagi hari Mr dan Mrs Karmi dihiasi kata-kata buru-buru, cepat-cepat, takut terlambat, ketinggalan kereta. Adalah jadwal masuk Mr Karmi yang dipercepat dan larangan terlambat yang membuat jadwal kehidupan bergeser lebih pagi. Dan ternyata pergeseran dimulainya kehidupan itu tidak cukup disikapi dengan bangun lebih pagi dan bersiap lebih cepat. Kadang-kadang masalah timbul karena Mrs Karmi ingin tetap berlama-lama dengan Nasywa sebelum berangkat kerja. Kapan lagi menyempatkan waktu bercengkrama dengan anak selain sedikit waktu di pagi hari dan malam hari. Walhasil, keberangkatan selalu terlalu mepet dengan jadwal kereta. 
Perubahan ritme itu bagaimanapun membawa imbas pada perasaan lelah berkejar dengan waktu. Jadwal perjalanan kereta yang lebih pagi ternyata juga lebih padat dipenuhi penumpang. Benar-benar pada tingkat padat yang amat sangat sehingga terasa sakit tergencet sana-sini terbawa arus penumpang gerbong wanita. 

Sepertinya episode terburu-buru sudah menjadi hal yang jamak dalam kehidupan sebagian besar masyarakat ibukota negeri ini. Kisah akan berbeda dalam hitungan menit. Terlambat 1 menit akan tertinggal kereta dan harus menunggu kereta berikutnya dengan risiko terlambat sampai. Yang membawa kendaraan sendiri misalnya mobil atau motor juga mungkin  lebih merasakan perbedaan waktu itu. Berangkat 5.30 misalnya jalanan masih lancar, tapi 1-2 menit berangkat lebih lambat ceritanya bisa lain, berisiko terjebak dalam kemacetan jalanan ibukota.

hamparan hijau yang membekukan waktu
Maka,  melakukan aktifitas yang santai dengan ritme pelan setelah badai buru-buru bisa mengembalikan mood. Selepas dari turun kereta, alih alih naik ojek atau taksi, Mr dan Mrs Karmi lebih suka berjalan santai sepanjang Stasiun Sudirman sampai halte Tosari. Berjalan berdua, diselingi obrolan ringan dan canda tawa, sambil terkadang bergandengan tangan membuat lupa "penderitaan" selama di kereta. Sebelum berpisah di Tosari menuju kantor masing-masing, tidak lupa cium tangan takzim serta saling menyemangati agar hari ini lancar dan berkah.

sinar matahari pagi sumber semangat berkarya
Bagian lain yang juga dinikmati Mrs Karmi adalah berjalan santai dari gerbang kantor --di Jalan Thamrin-- menuju gedung tempat bekerja --berjarak dua gedung dari gerbang--. Beruntung halaman kantor ditata dan dirawat dengan baik. Sepanjang perjalanan tersaji hamparan rumput hijau, kolam ikan koi, di sela hangatnya matahari pagi. Jika beruntung, entah darimana terdengar suara kicauan burung. Perjalanan yang meskipun hanya sekian meter ini ibarat membekukan waktu, mengganti episode buru-buru menuju episode damai. Damai pagi langsung terasa. 

 
Dan, Ya, Bismillah, saya siap memulai  berkarya ini :)





 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar