Minggu, 06 Oktober 2013

Bebek Ginyo Tebet Utara

Tak ada Kaleo, Ginyo pun jadi. Hari minggu ini, The Karmis niat banget ingin makan di Bebek Kaleo, dibela-belain dari daerah Semanggi ke Tebet. Apa daya ternyata Bebek Kaleo tutup setiap hari minggu. Kepalang basah sampai Tebet, melipirlah kami ke Bebek Ginyo. Beruntung, restoran di pusat kuliner Jalan TebetUtara ini masih relatif sepi meskipun waktu makan siang sudah hampir berlalu.

Berbeda dengan tempat makan bebek lainnya, di Ginyo bebeknya sudah ready to eat, berjejer di dekat pintu masuk. Kita bebas mengambil nasi - nasi putih, uduk, nasi merah-, lauk pauk -bebek cabe hijau, bebek sambel mercon, bebek kremes, ada juga menu ayam -goreng kremes dan bakar-. Di meja sebelahnya, disajikan lalapan, aneka urap, sayur dan sambal aneka rupa. Urutan diakhiri di kasir untuk order minum dan bayar.

Area makan di Ginyo terbagi menjadi smoking room alias outdoor dan non smoking alias AC nan adem. Tentu kami pilih yang AC. Interiornya vintage, dengan pajangan barang tempoe doeloe, seperti lukisan, telepon jaman dulu, bahkan ada pemutar CD Jadul lengkap dengan cerobong mirip kecubung. Bahkan lantainya pun masih ubin corak ukuran 30x30 yang mungkin sudah tidak ditemukan di pasaran. Menemani makan, musik mengalun pelan. Betah deh!
Urusan rasa, bebek Ginyo tidak mengecewakan. Porsi bebeknya besar, dan renyah. Bebeknya sendiri sudah dibumbui, jadi sudah enak. Sambalnya baik yang hijau maupun sambal bawangnya, pedaaas. Cocok dengan selera Mr Karmi. Nasywa memilih ayam goreng kremes, yang juga gurih pas dengan bumbunya yang kuning. Di sini juga nemu krupuk Gendar, sejenis krupuk dari nasi yang digiling sedemikian rupa.

Sebagai penggemar bebek, Ginyo masuk urutan tempat makan bebek yang layak dicoba. Memang harganya sedikit di atas bebek lainnya. Tapi harga memang tidak pernah bohong kok!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar