Selasa, 15 Oktober 2013

Ahpoong Sentul

Finally here!

Ahpoong  Welcome Sign
Ungkapan itu paling cocok menggambarkan saat akhirnya The Karmis menginjakan kaki di Ahpoong Sentul City. Konsep makan di tepi sungai lebih tepat menggambarkan Ahpoong ketimbang tagline floating market. Nama besar sang presenter kuliner Pak Bondan mak nyuuuus turut berkontribusi promosi tempat makan ini.

Akses ke Ahpoong sangat mudah, silakan pacu kendaraan melewati tol Jagorawi arah Bogor, exit di Sentul Selatan. Melewati exit gate, ambil jalan ke kiri hingga bertemu bundaran marketing office Sentul City. Ambil arah kanan memutari bundaran, hingga ketemu bangunan mesjid Andalucia dan STEI Tazkia. Ahpoong berada di depan mesjid tersebut. Hati-hati dengan kapasitas parkir yang terbatas. Lebih baik datang lebih awal (jam buka Ahpoong jam 10 pagi)



Areal Food Court Ahpoong, ditepi sungai
Sengatan matahari jam 11an menyambut kami sekeluar dari kendaraan. Pasukan ojek payung langsung menyerbu menawarkan teduhan dari payung-payung besar. Ada tiga jembatan yang menjadi akses ke Ahpoong, biru dari area parkir, merah dan kuning dari Eco Art Park Sentul City. Areal makan terbagi menjadi dua, areal 1 dekat jembatan biru, lebih besar, dengan sajian makanan tradisional Indonesia. Serta areal 2, lebih kecil, dekat akses Ecopark, dengan sajian International food. Suasana lumayan sepi saat kami tiba, sehingga bisa seenaknya pindah dari areal 1 ke 2. Areal 2 lebih adem dan banyak angin sehingga lebih nyaman.


jembatan biru
food court 2

food court 1
Sebagai hidangan pembuka (entah cocok atau tidak hehe), cakwe medan. Besar, hangat, dan enak. Cocolan sambal kacang encernya pas. Harga cukup 10k per porsinya. Cocok!


 Untuk nenek dan kakek Nasywa, nasi timbel komplit dengan ayam goreng. Katanya enak sih. Lalapannya segaaar. Sampai nenek yang Padang tulen dengan telaten menghabiskan semua lalapannya. Harga per porsi 35k saja.
Untuk kami yang muda, mie kepiting menggoda selera. Mie rebus disajikan dengan ayam cincang, bakso ikan, kepiting 2 potong kecil, dan kerupuk pangsing. Rasanya lumayan segar. Harga 35k per porsi.
 

Di area bartender, disediakan aneka refreshmen mulai dari minuman aneka rupa, maupun buah potong dan puding. Benar-benar cocok di hari nan panas. Harga di kisaran 5k-50k



Food court Ahpoong dikelola di bawah bendera Eat & Eat. Berbagai tenant yang ternama untuk makanan tradisional dan internasional bergabung di sini. Mau apa aja ada. Semuanya bikin ngiler. Sistem pembayarannya menggunakan kartu. Bagi pengunjung baru, silakan membeli kartu dan isinya minimal 5k di kasir. Isi saja kartu agak banyak agar tidak bolak balik. Saldo yang tersisa bisa di uangkan kembali saat pulang dengan mengembalikan kartu ke kasir. Bagi yang ingin datang kembali, saldo masih tetap berlaku sampai periode waktu tertentu.

 
Sejujurnya, konsep makan di tepi sungai ini sangat luar biasa. Beda.
Lebih baik lagi kalau sungainya lebih jernih sih daripada air coklat dengan sampah terlihat di beberapa spot. Fasilitas naik perahu di sungai ini gratis --mungkin dengan tip tertentu untuk sopir boat--, tapi rasanya enggan naik perahu di atas air seperti ini. Konsep ini mungkin lebih tepat diterapkan di area aliran sungai lebih atas, seperti Puncak. Air masih jernih.


 

 Puas makan, saatnya bersantai..
Untuk yang membawa anak kecil, jangan lupa luangkan waktu mengunjungi Eco Art Park yang cuma selemparan batu dari Ahpoong.
Mrs Karmi masih menyimpan kartu transaksi Eat & Eat, yang berarti pasti akan balik lagi setidaknya untuk 3 alasan: concept, price, and food. Bonusnya Eco Art Park.

Nice to have time here, at Ahpoong!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar