Floating market cukup luas, apalagi tempat parkirnya, hampir satu lapangan bola. Begitu turun mobil Kita akan di sambut oleh deretan rumah joglo yang menjual souvenir, kaos, mainan anak, dll. Di depan mata, akan langsung tersaji danau kecil/situ yang luas. Areal makan berada di ujung situ, sehingga kita harus berjalan memutar, juga melalui jembatan bambu. Taman-taman bergaya minimalis tropis menghiasi sudut-sudut areal. Beberapa rumah joglo di bangun di pinggiran situ, bisa disewa juga. Lumayan juga ya bisa leyeh-leyeh sama keluarga.
Sayangnya, pilihan waktu kunjungan kami tidak tepat. Cuaca sedang panas-panasnya. Situ yang terbuka, dengan taman yang belum rimbun membuat kita harus ekstra berjuang mengelap peluh. Membawa payung atau topi wajib hukumnya. Entah kenapa kondisi di dalam juga penuh sekali dengan pengunjung. Butuh perjuangan untuk berjalan di antara perahu penjual makanan dan tempat duduk. Mencari tempat duduk untuk makan juga butuh perjuangan sendiri. Apalagi budaya saling serobot di negara ini masih lazim. Fiuuuh. Sempat kami memutuskan untuk langsung keluar saja, nggak tahan dengan penuhnya.
Penuhnya..Luar Biasa.. |
Salah satu perahu penjual |
Di sini juga tersedia arena bermain anak, nggak terlalu berbeda dengan De Ranch. Adaperahu ayun, face painting, mewarnai dengan media keramik, memancing, dll. Yang unik adalah arena Taman Kelinci. Dengan membayar tiket 20k per anak (dewasa bayar, kec dibawah 2 th). Anak akan mendapatkan 2 wortel yang bisa diberikan pada kelinci. Karena panas, sebagian besar kelinci memilih bersembunyi di lubangnya, tidak mau keluar meski digoda dengan wortel. Tidak mau repot, Nasywa langsung melemparkan wortelnya ke lubang kelinci. "Aku sudah kasih makan kelinci mam, kelincinya aja yang nggak mau keluar" Begitu celotehnya saat menghampiri kami di tepi pagar. Lucu! Dia ingin segera check out dari Taman Kelinci, karena setelah keluar anak-anak mendapat bonus es krim.
Pilihan waktu dan kondisi yang salah, membuat kesan kami tentang floating market Lembang tidak terlalu menyenangkan. Apalagi, menurut kami pengelola juga kurang bisa membantu menyediakan tempat yang nyaman. Misalnya, untuk areal makan seharusnya bisa di gunakan sistem gate, dan antrian tunggu dengan ruang tunggu yang nyaman. Tentu lebih manusiawi kan ketimbang saling berebut nggak jelas. Kualitas makanan juga kurang terjaga. Tidak semua "perahu" menjual makanan yang enak, pun kami tidak yakin hiegienitas makanan tersebut. Terakhir, kondisi toilet juga kurang terawat, tisu menggunung, air menggenang, tapi tidak ada petugas kebersihan yang stand by. Good Concept, Failure Management, Wrong Time and Situation. For that reasons, we wont go back to Floating Market Lembang.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar