Minggu, 13 April 2014

Umroh : preparation!

Semoga kalau Allah memberi kita kesempatan pergi ke luar negeri, 
dengan uang sendiri, 
maka negara yang pertama kita kunjungi adalah tanah haram untuk berumroh atau berhaji..


Sudah lama niat itu  dicam kan di hati Mr dan Mrs Karmi, kami ingin, perjalanan pertama kami ke luar negeri dengan biaya sendiri, adalah dalam rangka ibadah ke baitullah. Alhamdulillah, sejak dua tahun lalu, semua perjalanan ke luar negeri yang dilakukan baik oleh Mr dan Mrs Karmi, adalah dalam rangka dinas, alias gretong karena dibayarin semua akomodasinya oleh kantor. Niat umroh sudah ada sih, tapi ya niat-niat saja **ngerti kan ya, pengen dan niat, tapi ya enggak ada usaha apa-apa**

Niat  umroh semakin kuat, awal akhir 2012..
Semacam pengalaman spiritual juga, karena Mrs Karmi selepas sholat, dalam sujud, tetiba teringat dengan jelas postingan Aa Gym di facebook, yang saat itu beliau dengan "mengawal" jamaah umrohnya, dan mendoakan agar siapaun yang membaca postingan itu agar segera menyusul. Seketika itu juga jatuh air mata karena kerinduan pada rumah-Nya. Sejak saat itu, rencana umroh lebih diniati lagi. Kami rajin browsing mencari info, bahkan sampai lihat-lihat pameran umroh. Obrolan kami  berdua tidak jauh-jauh dari rencana umroh.

Yang selanjutnya penting adalah, travel apa yang harus dipakai. Pemilihan travel ini gampang-gampang susah. Apalagi jumlah travel untuk umroh itu buanyaak sekali. Paket yang ditawarkan juga beraneka rupa, dengan biaya yang bervariasi juga.
Gayung bersambut, ternyata ada teman yang menawarkan paket umroh ekonomis, yaitu dari First Travel yang kebetulan banyak dipakai oleh rekan-rekan kantor. Tapi sayang, karena kuota yang sudah penuh maka baru berangkat 2015. Lamanya..
Kemudian tiba-tiba ada teman yang lain yang ternyata menjadi agen paket umroh ekonomis juga, yaitu Pandan Harum Sakinah,berangkat tahun 2014 (Maret).
Jujur, pilihan travel ini semacam pasrah juga. Karena kita harus bayar 100% di muka, dan baru bisa berangkat tahun depan. Travelnya masih baru pula. Namun dengan budget yang kami miliki saat itu, kami berikhtiar untuk tetap daftar juga. Bismillah kami lunasi semua biaya umroh dengan berpasrah kepada Allah. Semoga memang Allah memampukan kami secara jasmani, rohani, dan biaya. Semoga semua janji-janji yang sudah ditawarkan dipenuhi semuanya.

Singkat cerita, di awal tahun 2014, barulah kami sibuk mempersiapkan rencana umroh. Yang paling pelik adalah masalah merubah nama di passport jadi 3 suku kata. Grrrrr merepotkan sekali. Tapi Alhamdulillah lagi-lagi dimudahkan karena ada kenalan Mr Karmi yang bisa bantu.
Persiapan lainnya, perbekalan. Apa yang harus dibawa ya?
Kami diuntungkan karena berangkat di bulan Maret. Konon, cuaca di Mekkah dan Madinah sedang enak-enaknya sepanjang Maret-Mei. Sudah tidak dingin sehingga tidak perlu bawa jaket tebal, tapi belum panas. Sejuk.

Berdasarkan pengalaman kami, yang kami bawa antara lain:
1. Pakailah koper yang diberi oleh travel, karena biasanya sudah seragam, dan akan memudahkan handling di bandara. Beri label yang mencolok di koper maupun tas tangan kita.
2. Obat-obatan pribadi
**ini paling penting, walaupun kita masih muda, dan belum banyak kendala, tetap saja persiapkan dengan baik obat-obatan pribadi, seperti minyak kayu putih, minyak urut kalau-kalau pegel, obat maag, obat flu, diare untuk cadangan, vitamin dll. Di sana apotik relatif tersedia, tapi siapa tahu kita sudah cocok dengan merk obat tertentu dan di sana tidak ada**
2. Pakaian
Bawalah pakaian secukupnya, selain karena keterbatasan bagasi, juga karena kita bisa mencuci baju di sana kok. Kami membawa baju-baju warna standar agak mudak dipadu padan, hitam-putih-biru. Jumlahnya sekitar 3 steel saja cukup kok. Kalau yang niat nyuci baju, bawalah detergen -semisal rinso cair- dari sini. Baju ihram untuk lelaki sudah dapat dr travel, sementara untuk wanita kami sepakat untuk memakai gamis putih. Baju-baju seperti apa yang akan kami bawa, ada di postingan-postingan berikutnya ya..
Perbekalan pakaian untuk umroh bisa dibeli di Thamrin City. Printilan semacam kaos kaki wudhu dll juga banyak tersedia di sana
3. Sepatu/Sandal
Kami tidak secara khusus membali sandal baru, melainkan memakai yang ada saja. Apalagi ternyata sandal karet  khusus umroh/haji harganya relatif mahal *rada pelit haha*. Syarat utama alas kaki harus ringan dan nyaman. Sebagian besar lebih nyaman dengan sandal merk cr**s, tp Mrs Karmi kurang cocok, sehingga pakai flat shoes nyaman saja. Toh nanti alas kaki ini sering dipakai antara masjid-hotel saja.
4. Makanan
Alhamdulillah, katering dari travel umroh biasanya masakan Indonesia. Mereka sudah punya rekanan katering orang Indonesia juga di sana. Jadi perut kita insya Allah tidak perlu bermasalah dengan makanan.
5. Al Quran, buku doa, buku agama, dll. Sebagai pegangan sekaligus untuk selingan sembari menunggu
6. Body care dan Face care
Bawalah peralatan untuk perawatan yang biasa kita pakai, usahakan dalam ukuran yang mini agar tidak repot. Jangan lupa sunblock, dan pelembab yang cukup, agar kita tidak terbakar dan tidak kering atau pecah-pecah.
7. Dll  **bawalah barang-barang lainnya yang dirasa penting, sesuaikan saja dengan keperluan pribadi

 


Tepat tanggal 5 Maret, kami berangkat.

Labbaikallahumma 'umrotan
Kami penuhi panggilan-Mu ya Allah untuk beribadah umroh

Suasana terminal 2 bandara Soetta penuh sesak pagi itu, sebagian besar jamaah umroh juga.  Subhanallah memang benar adanya, animo masyarakat untuk umroh memang cukup tinggi. Perjalanan kami akan menuju Jeddah dengan transit di Bangkok dan Mumbai. Tidak sabar segera menginjakkan kaki di baitullah.

1 komentar: