Suasana jamaah sedang thowaf..Subhanallah setiap saat selalu ramai.. |
Labbaik, Allahumma Labbaik. Labbaika laa syariika laka labbaik innal hamda wan ni'mata laka wal mulk laa syariika laka..
...Aku memenuhi panggilanMu, ya Allah aku memenuhi panggilanMu. Aku memenuhi panggilanMu, tiada sekutu bagiMu, aku memenuhi panggilanMu. Sungguh segala puji dan nikmat adalah milikMu, begitu juga seluruh kerajaan, tiada sekutu bagiMu...
Kalimat talbiyah tersebut terus kami panjatkan sepanjang perjalanan dalam bus yang membawa kami meninggalkan Madinah, menuju inti dari perjalanan kami, melakukan umroh. Meninggalkan Madinah menyisakan kesedihan yang mendalam untuk kami, air mata terus menetes saat sedikit demi sedikit bus meninggalkan masjid Nabawi, meninggalkan makam Rasulullah, Raudhah, Makam Baqi, dan seluruh kota Madinah. Semoga Engkau mampukan kami untuk kembali mengunjungi Madinah ya Allah.
Dari hotel di Madinah, kami sudah mandi dan memakai pakaian ihram, kemudian mengambil miqot di masjid bir ali (tempat ambil miqot untuk warga madinah dan sekitarnya). Selanjutnya, perjalanan menuju Mekkah. Di dalam bus kita diharapkan memperbanyak membaca talbiyah di atas, sholawat, dzikir dll, atau sekalian tidur untuk menyimpan energi, daripada ngobrol tidak tentu arah. Sepanjang perjalanan Madinah-Mekkah yang terbentang adalah gugusan gunung batu yang kering dan tandus. Hampir tidak ada kehidupan. Terbayang bagaimana beratnya dulu hijrah yang dilakukan oleh Rasulullah. Dulu jalannya pasti tidak selebar dan semulus sekarang. Subhanallah betapa perjuanganmu ya Rasul demi umatmu.
Menjelang pukul 10 malam, bus memasuki kota Mekkah. Sekali lagi keharuan menyeruak. Alhamdulillah, tidak henti bersyukur atas izin-Nya, kami bisa memasuki tanah haram untuk beribadah umroh. Ibadah umroh sendiri hanya memakan waktu sekitar 3 jam, yaitu thowaf, sa'i dan tahalul. Pembimbing ibadah selain membimbing dengan doa-doa juga senantiasa mengarahkan jamaah untuk saling bergerombol, dan bersama-sama, agar tidak hilang atau tertinggal.
suasana ibadah Sa'i |
Pihak travel biasanya menyediakan kesempatan umroh tambahan selama kita di Mekkah, misalnya untuk meniatkan umroh untuk orangtua atau kerabat yang sudah tua dan sulit melaksanakan umroh. Bahkan selain fasilitas tambahan itu, bila ada jamaah umroh yang ingin menambah umroh berkali-kali biasanya difasilitasi oleh pembimbing ibadah, dengan membayar fee tertentu.
berpose di depan Kabah, sehabis thowaf |
interior dalam Masjidil Haram, dengan karpet hijau tebal seperti di Raudhah, akan selalu rindu.. |
Harus selalu memakai masker |
1. Hanya makan makanan yang disediakan oleh pihak katering, karena Insya Allah makanan tersebut lebih terjaga dan sesuai dengan lidah dan perut kita (menghindari diare). Makanan tersebut Insya Allah memenuhi kebutuhan kita (kebutuhan lho ya..bukan keinginan)
2. Supply tubuh dengan buah dan sayur yang cukup, kalau perlu tambahkan suplemen vitamin dan herbal (kami minum kulit manggis untuk stamina)
3. Banyak minum air putih, khususnya air zam zam. Selama di masjidil haram dan masjid Nabawi, disediakan air zam-zam dengan jumlah melimpah. Siapkan selalu botol kosong untuk membawa air zam-zam ke hotel.
4. Hindari minum air es, untuk menghindari radang tenggorokan. Air es itu termasuk segala macam sirup atau minuman yang disediakan oleh katering, maupun air zam-zam yang dingin. Pilihlah air zam-zam yang normal (ada tandanya), atau air hangat dari katering. Bila ingin manis, silakan membuat teh hangat sendiri.
5. Hindarkan jajan sembarangan. Di sekitar Masjidil Haram, bertebaran penjaja es krim, jus buah, dll yang secara tampilan sangat menggoda, terutama saat cuaca panas. Sebisa mungkin hindari membelinya, karena selain kita tidak tahu isinya, sangat berpotensi menyebabkan radang dan batuk.
Alhamdulillah dengan kontrol makanan dan minuman yang ketat, kesehatan Insya Allah terus terjaga. Oh ya satu lagi, air zam zam adalah obat yang akan menyembuhkan sesuai niatnya. Jadi, bila badan merasa lelah, atau mulai kurang nyaman, segera ambil air zam zam (yang normal ya..jangan yang Cold/dingin), duduk rapi, berdoa dalam hati sesuai keluhan kita, dan Violaaa sembuh. Subhanallah, maka nikmat Tuhan-Mu manakah yang engkau dustakan?
Selama di Mekah, momen paling indah adalah saat selesai sholat Dhuha, saat matahari di bulan Maret mulai hangat, namun angin sepoi-sepoi masih berhembus. Kami mengabadikan beberapa momen kami di masjidil Haram di bawah ini.
Selepas umroh tambahan berdua dengan Mr Karmi |
Mr Karmi setelah tahalul |