Kali ini updatenya yang ringan-ringan saja yaa..oleh-oleh cerita dari liburan The Karmi's di penghujung tahun 2012. Entah kenapa akhir tahun kemarin semangat jalan-jalannya tidak terlalu menggebu, ditambah proyeksi kemacetan yang pasti akan melanda kalau berlibur ke luar kota. Dari awal, memang Mrs Karmi berencana mau tour de Batavia, keliling Jakarta. Pemikirannya sederhana saja. Saat long weekend begitu semua orang Jakarta berbondong-bondong ke luar kota/negeri. Kenapa enggak kita nikmati saja Jakarta yang lengang ditinggal penghuninya ;P
salah satu menara |
Masjid Kubah Emas Depok
Ke Depok mau ngapain ya?? Agak sulit menjawab pertanyaan itu, karena jujur saja sebagai sebuah kota, Depok tidak memiliki tempat yang spesial selain mal dan kampus UI. Maka tak heran kalau Masjid Kubah Emas menjadi satu-satunya pilihan untuk jalan-jalan di Depok. Mengutip dari Wikipedia (http://id.wikipedia.org/wiki/Masjid_Dian_Al-Mahri), masjid kubah emas atau Masjid Dian Al Mahri dibangun oleh Hj. Dian Djuriah Maimun Al Rasyid, pengusaha asal Banten, yang telah membeli tanah ini sejak tahun 1996. Masjid ini mulai dibangun sejak tahun 2001 dan selesai sekitar akhir tahun 2006. Masjid ini dibuka untuk umum pada tanggal 31 Desember 2006.
Add caption |
Perjananan menuju masjid kubah emas cukup lancar, karena memang kami berangkat cukup pagi (jam 9an) dan hanya memakan waktu kurang lebih 1 jam. Memasuki kompleks masjid kita pasti akan dibuat berdecak kagum akan kemegahan arsitektur masjid dan sekelilingnya. Taman-taman tertata rapih, meskipun tampak agak kering. Memang suhu cukup panas di sekitar masjid. Setelah memarkir kendaraan di belakang, kita harus berjalan kaki menuju masjid. Sangat disarankan untuk memakai payung, karena matahari cukup hot menganggang kulit. Sepanjang jalan ramai juru foto yang menawarkan jasa foto langsung cetak dengan latar belakang masjid. Harganya? murah saja cukup 20k. Terlihat sebagian pengunjung memanfaatkan jasa juru foto ini. The Karmis?? Tentu tidak perlu. Cukup berbekal kamera poket andalan saja hehe.
Sebelum memasuki masjid, alas kaki harus di lepas dan dititipkan di penitipan di lantai basement sekaligus sebagai tempat berwudhu. Ada petugas yang senantiasa mengingatkan peraturan lepas alas kaki ini. Begitu memasuki areal masjid kita akan disuguhi pelataran luas berlatar belakang kubah masjid serta menara-menara megah. Tidak terperi terharunya menikmati kemegahan rumah Allah. Oh ya, pintu jamaah untuk pria dan wanita dipisah yaa. Pintu masuk untuk jamaah wanita luar biasa besar, dijaga oleh petugas berkostum hitam-hitam. Anak-anak tidak diperbolehkan masuk masjid, sehingga Mrs karmi bergantian dengan Mbak dan Mbah menjaga anak-anak.
Kontras dengan cuaca di luar yang panas, entah mengapa kesejukan terasa di dalam areal masjid. Sejuk, adem dan tenang yang khas selalu dirasakan manakala di masjid. Ternyata anak-anak juga menemukan keasyikan sendiri bermain di kompleks masjid. Mereka berkeliling, lari-larian, melompat, dll. Mungkin surga bagi mereka bisa melihat areal yang berkali lipat luasnya dari rumah mereka hehe. Kami masih terus "ngadem" sampai adzan dzuhur berkumandang. Selesai sholat berjamaah kami meninggalkan masjid kubah emas.
Budget:
- Tanda Masuk: Rp. 10k
- Parkir: Rp. 5k
- Makan siang dan minuman ringan: Rp. 150k (makan siang tidak di areal masjid tapi di mal kecil di perjalanan pulang yang maceeet)
wuiiihh..., makan siangnya mahal amat.. pantesan orang2 pada ngebekel nasi bungkus trus sampahnya dibuang semaunya..
BalasHapushehehe..rombongannya kan banyak andri ber-6..
BalasHapus