Di hari terakhir liburan di Bandung, The Karmi's berkesempatan mengunjungi salah satu museum yaitu museum geologi. Adalah atasan Mr Karmi di cabang Bandung yang dengan semangat mengusulkan ide ke museum ini. "Ada dinosaurusnya'' begitu promosi yang disampaikan. Gayung bersambut. Nasywa sangat semangat mengunjungi museum yang terletak berdekatan dengan gedung sate ini.
Museum geologi dikelola oleh Kementrian ESDM, dan memang ditujukan untuk edukasi masyarakat tentang bebatuan, sejarah kehidupan serta kegiatan pertambangan baik mineral logam maupun non logam. Karena milik pemerintah maka tiket masuknya muraaaah saja. Hanya IDR 3k untuk dewasa dan IDR 2k untuk anak-anak. Curiga itu uang semurah itu cuma untuk ganti cetak tiketnya hehe, karena memang tiketnya cukup representatif untuk ukuran masuk museum. Jam buka museum untuk hari Senin-Kamis jam 08.00-16.00 Sabtu-Minggu 08.00-14.00. Sedangkan untuk hari Jumat dan Libur Nasional musium libur.
Kami bertiga --Mrs Karmi, Nasywa, Mbak Zemah-- tiba di musium sebelum jam 9 pagi. Pengunjung masih sepi sehingga bisa puas melihat-lihat
dan foto-foto tentunya. Begitu masuk kita akan disuguhi peta besar Indonesia. Bisa menunjukkan nama-nama pulau di Indonesia, agar lebih mudahnya dihubungkan dengan orang-orang yang dikenal anak. Misalnya pulau Sumatra itu rumah nenek, di Kalimantan ada rumah sepupu, disini lho rumah Mbah. Terakhir ditunjukkan juga letak rumah kita di Depok. Itu tuh kita tunjuk :)
Dari lobby, kita bisa memilih ke dua ruang musium yang terpisah, yaitu sejarah kehidupan manusia atau ke bebatuan. Kerangka T-Rex ada di bagian sejarah kehidupan manusia. Selain dinosaurus ada juga kerangka hewan purba seperti gajah, juga ada sejarah manusia purba beserta ukuran tengkoraknya.
Berpindah ke bagian bebatuan, serasa me-recall apa yang ada di buku ensiklopedia yang dimiliki Nasywa. Bisa menunjukkan asteroid batu yang jatuh dari langit. Lumayan juga yaa kalau kejatuhan batu sebesar ini :)
Juga mengenalkan planet. Ini nih planet tempat kita berada, Bumi.
Di lantai dua dari museum tidak kalah dengan lantai di bawahnya. Ruang pamer di lantai dua terasa lebih modern dan
user friendly serta lebih memungkinkan interaktif dua arah dengan pengunjung.
Terdapat miniatur kapal tanker serta kilang pengeboran minyak bumi.
Di dalam ruang pamer lantai dua, terdapat layar yang menampilkan sejarah pembentukan barang tambang di Indonesia, misalnya batubara, minyak bumi, emas, dll. Terdapat banyak sekali layar sentuh yang bisa secara aktif diakses oleh pengunjung untuk memilih topik yang ingin dilihat. Menarik sekali. Tayangannya juga dibikin semi kartun sehingga menarik bagi anak-anak.
Hampir 1,5 jam kami menjelajah isi museum. Saat keluar, ternyata ramai sekali pengunjung yang datang. Sebagian besar merupakan rombongan anak sekolah beserta guru dan keluarga.
Sinar matahari pagi yang hangat bisa dinikmati di taman depan museum. Sambil duduk-duduk di tangga batu kami melepas lelah..
Ini merupakan kunjungan museum Nasywa yang kedua --setelah museum transportasi TMII--. Menurut penilaian kami, museum ini layak menjadi alternatif wisata keluarga. Karena selain dinosaurus, ada banyak hal lain yang bisa dilihat di sini. Ayoo ke museum..