Selasa, 21 Mei 2013

Daddy's Little Princess..

a truly rich man is one whose children run into his arms when his hands are empty -- unknown 




 

a child looks up at the stars and wonders
Great father put a child on his shoulders and help them to grab a star
--Reed Markham



 

Nasywa..
You are truly Daddy's little princess  :)



Bermain Sendiri..Photo Session at Taman Menteng

Bermain..bermain..bermain
Itulah dunia kakak Nasywa
Dimanapun kapanpun

Sendiri maupun bersama
Tetap menikmati jejak langkah di jembatan goyang
Atau "seluncuran" time
Atau butiran pasir yang bercerai di sela jari

Bermainlah nak
Karena darinya kau temukan imaji
yang memperkaya hidupmu






 




Senin, 20 Mei 2013

Bertiga..Photo Session at Taman Menteng

Bertiga..
Ayah..Mama..Kakak Nasywa
Menjelajah taman kota

 
 
 
 

Perjalanan demi perjalanan..
Dekat atau jauh..
Semoga membuka wawasanmu, nak
Agar kamu tahu betapa indahnya negerimu
Agar kamu  sadar duniamu begitu luas
Menjelajahlah..
Agar kaya warna hidupmu..



 
Tetaplah berpegangan tangan bertiga
Melintasi waktu..





 


Saat kau sudah mampu meniti jalanmu
Tataplah ke depan dengan percaya diri, nak

Kami akan tetap ada di belakangmu
Menjadi penyemangat dalam usaha dan doa

 



Ya Allah, berkahilah keluarga kami
Dengan kehidupan yang lebih baik
Dalam ketaatan menjalani jalan-Mu
Penuh cinta dan kebahagiaan























Rabu, 15 Mei 2013

Dibuang Sayang: Aksi di depan Gedung Sate

Berikut adalah foto-foto aksi Nasywa di depan gedung yang menjadi salah satu ikon kota Bandung dan Jawa Barat, Gedung Sate.

Andai saja Pak Gubernur berkantor hari itu, pasti sudah saya laporkan. "Pak Aher, itu lho ada anak gadis iseng manjat-manjat pagar depan ." Hehehe..

Anak-anak mencintai dunia bermain mereka sendiri. Dan kebahagiaan bagi mereka adalah sesederhana bermain layang-layang dan memanjat pagar. Priceless.

 
 

 






Museum Visit: Museum Geologi Bandung

Di hari terakhir liburan di Bandung, The Karmi's berkesempatan mengunjungi salah satu museum yaitu museum geologi. Adalah atasan Mr Karmi di cabang Bandung yang dengan semangat mengusulkan ide ke museum ini. "Ada dinosaurusnya'' begitu promosi yang disampaikan. Gayung bersambut. Nasywa sangat semangat mengunjungi museum yang terletak berdekatan dengan gedung sate ini.

Museum geologi dikelola oleh Kementrian ESDM, dan memang ditujukan untuk edukasi masyarakat tentang bebatuan, sejarah kehidupan serta kegiatan pertambangan baik mineral logam maupun non logam. Karena milik pemerintah maka tiket masuknya muraaaah saja. Hanya IDR 3k untuk dewasa dan IDR 2k untuk anak-anak. Curiga itu uang semurah itu cuma untuk ganti cetak tiketnya hehe, karena memang tiketnya cukup representatif untuk ukuran masuk museum. Jam buka museum untuk hari Senin-Kamis jam 08.00-16.00 Sabtu-Minggu 08.00-14.00. Sedangkan untuk hari Jumat dan Libur Nasional musium libur.

Kami bertiga --Mrs Karmi, Nasywa, Mbak Zemah-- tiba di musium sebelum jam 9 pagi. Pengunjung masih sepi sehingga bisa puas melihat-lihat dan foto-foto tentunya. Begitu masuk kita akan disuguhi peta besar Indonesia. Bisa menunjukkan nama-nama pulau di Indonesia, agar lebih mudahnya dihubungkan dengan orang-orang yang dikenal anak. Misalnya pulau Sumatra itu rumah nenek, di Kalimantan ada rumah sepupu, disini lho rumah Mbah. Terakhir ditunjukkan juga letak rumah kita di Depok. Itu tuh kita tunjuk :)



Dari lobby, kita bisa memilih ke dua ruang musium yang terpisah, yaitu sejarah kehidupan manusia atau ke bebatuan. Kerangka T-Rex ada di bagian sejarah kehidupan manusia. Selain dinosaurus ada juga kerangka hewan purba seperti gajah, juga ada sejarah manusia purba beserta ukuran tengkoraknya.

Berpindah ke bagian bebatuan, serasa me-recall apa yang ada di buku ensiklopedia yang dimiliki Nasywa. Bisa menunjukkan asteroid batu yang jatuh dari langit. Lumayan juga yaa kalau kejatuhan batu sebesar ini :)
Juga mengenalkan planet. Ini nih planet tempat kita berada, Bumi.
Di lantai dua dari museum tidak kalah dengan lantai di bawahnya. Ruang pamer di lantai dua terasa lebih modern dan user friendly serta lebih memungkinkan interaktif dua arah dengan pengunjung.
Terdapat miniatur kapal tanker serta kilang pengeboran minyak bumi.
Di dalam ruang pamer lantai dua, terdapat layar yang menampilkan sejarah pembentukan barang tambang di Indonesia, misalnya batubara, minyak bumi, emas, dll. Terdapat banyak sekali layar sentuh yang bisa secara aktif diakses oleh pengunjung untuk memilih topik yang ingin dilihat. Menarik sekali. Tayangannya juga dibikin semi kartun sehingga menarik bagi anak-anak.
Hampir 1,5 jam kami menjelajah isi museum. Saat keluar, ternyata ramai sekali pengunjung yang datang. Sebagian besar merupakan rombongan anak sekolah beserta guru dan keluarga.

Sinar matahari pagi yang hangat bisa dinikmati di taman depan museum. Sambil duduk-duduk di tangga batu kami melepas lelah..


Ini merupakan kunjungan museum Nasywa yang kedua --setelah museum transportasi TMII--. Menurut penilaian kami, museum ini layak menjadi alternatif wisata keluarga. Karena selain dinosaurus, ada banyak hal lain yang bisa dilihat di sini. Ayoo ke museum..